Profil Potensi Desa

POTENSI SUMBER DAYA ALAM

1. Potensi Umum

• Batas Wilayah

Desa Tlogo secara administratif berada pada wilayah Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, yang terletak pada ketinggian 850-610 m dari permukaan laut. Letak geografis Desa Tlogo berada pada rentang koordinat Lintang Selatan (LS) antara 7°20'08'' sampai 7°24'56'' Bujur Timur (BT) antara 109°45'11” sampai 109°51'04”.  Desa Tlogo berada di timur Kecamatan Sukoharjo. Adapun, secara administratif Desa Tlogo memiliki batas sebagai berikut.

Berdasarkan data spasial resmi dari profil desa dan kelurahan Desa Tlogo memiliki luas wilayah sebesar 751,45 hektar dengan kondisi tanah kering, kemiringan lahan dan permukiman serta saat ini tidak ada sawah. yang terbagi menjadi 3 kadus, 10 dukuh, 11 RW dan 35 RT. 

Dibawah pedukuhan yang ada di Desa Tlogo :

1. Gudang
2. Ngemplak
3. Tlogo
4. Pete
5. Wonodadi
6. Tiyoso
7. Tugon
8. Plintaran
9. Tempuran
10. Blukang

• Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Desa Tlogo didominasi oleh pertanian lahan kering. Komoditas utama pertanian lahan kering di Desa Tlogo berupa pohon salak. Permukiman di Desa Tlogo cenderung menyebar dengan pusat keramaian berada di setiap perdukuhan. Permukiman dengan kepadatan tertinggi terdapat di Pedukuhan gudang yang letaknya berbatasan dengan dusun tlogo. Luas wilayah Desa Tlogo adalah 751,45 H, dengan kondisi tanah kering, kemiringan lahan dan pemukiman serta pada saat ini tidak ada sawah.

2. Pertanian dan Perkebunan

Lahan di Desa Tlogo dengan peruntukan sebagai lahan pertanian, perkebunan, serta tegalan memiliki potensi besar yang menjanjikan. Potensi lahan Desa Tlogo yng besar tentu harus diikuti oleh pengelolaan dan optimalisasi guna memperoleh keuntungan yang optimal. Penggunaan lahan di Desa Tlogo didominasi oleh pertanian lahan kering. Komoditas utama pertanian lahan kering di Desa Tlogo berupa pohon salak. Permukiman di Desa Tlogo cenderung menyebar dengan pusat keramaian berada di setiap perdukuhan. Permukiman dengan kepadatan tertinggi terdapat di Pedukuhan gudang yang letaknya berbatasan dengan dusun tlogo. Luas wilayah Desa Tlogo adalah 751,45 H, dengan kondisi tanah kering, kemiringan lahan dan pemukiman serta pada saat ini tidak ada sawah. 

Luasan lahan untuk peruntukan pertanian dan perkebunan di Desa Tlogo hampir seluruhnya dimiliki oleh masyarakat Desa Tlogo, namun pengelolaannya terbagi menjadi lahan dikelola sendiri oleh pemilik lahan dan lahan diolah oleh buruh atau pihak lain dengan sistem upah dan bagi hasil. Dukungan aspek abiotik dari lingkungan Desa Tlogo menyebabkan produktivitas lahan yang terbilang tinggi. Produktivitas pertanian dan perkebunan di Desa Tlogo dijabarkan masing-masing komoditasnya pada sub pembahasan berikut.

1. Salak
2. Kelapa

Tanaman kelapa di Desa Tlogo tidak terlalu banyak dikarenakan lahan yang tidak cocok untuk penanaman pohon kelapa. Pohon kelapa lebih optimal tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 0–450 m dpl. Pada ketinggian 450–1000 m dpl, kelapa akan berbuah lebih lambat, produksinya lebih sedikit, dan kadar minyaknya rendah. Meskipun pohon kelapa masih dapat tumbuh di dataran tinggi yang sejuk, perkembangannya tidak sebaik di dataran rendah yang hangat.

3. Peternakan

Desa Tlogo memiliki potensi untuk pengembangan sektor peternakan diantaranya yang sudah dikembangkan oleh masyarakat setempat adalah ternak ayam kampung dan petelur, kambing, ikan dan sebagainya. Pengembangan ternak ini pada jenis ayam, kambing, dan ikan telah dilakukan secara baik dan beberapa telah menggunakan teknologi pertanian-peternakan yang spesifik. Sedangkan untuk jenis lainnya dilakukan secara rumahan dan merupakan pekerjaan sampingan selain menjadi petani. Namun demikian pengembangan ternak ini sangat membantu perekonomian masyarakatr desa Srimulyo. Produktivitas ternak Desa Tlogo untuk ternak ayam adalah sebesar 2000 ekor per tahunnya untuk berbagai komoditas turunan. Ternak unggas mampu mencapai 10.000 ekor dengan produk turunan setara. 

4. Potensi Wisata

• Hutan Pinus

Hutan pinus yang berada di dusun blukang sangat memikat mata orang yang melihatnya, dengan pohon yang sangat rindang dan tinggi menawarkan ke estetikan untuk dijadikan backgroud foto. Hutan pinus memiliki peran penting secara ekologis dan ekonomis. Secara ekologis, hutan pinus berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah erosi, serta menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Dari segi ekonomi, berbagai bagian pohon pinus dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri maupun rumah tangga. Hutan pinus memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata karena kondisi alam dan ekosistemnya yang terjaga serta pesona alam yang indah. Pemanfaatan hutan pinus sebagai tempat wisata dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

• City Light

Di Desa Plintaran dan Desa Tiyoso bisa dijadikan spot untuk melihat pemandangan kota yang indah di malam hari. City light mengacu pada pemandangan kota di malam hari yang menampilkan cahaya lampu-lampu kota yang memukau jika dilihat dari kejauhan atau ketinggian. Dalam bahasa gaul, city light adalah spot menarik yang menciptakan suasana menenangkan untuk dikunjungi pada malam hari.

Total Dibaca